Thursday, November 24, 2011

Bolehkan membunuh anai2?

Ibnu Abbas ra. berkata:
"Rasulullah saw melarang membunuh empat macam binatang yaitu: semut, lebah, burung hud-hud, dan burung shurad (Sejenis burung pipit)."
(Riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
"Dari Rasulullah saw. bahwa seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih."

(Shahih Muslim)

Penjelasan:

Jika haiwan itu tidak memudaratkan kita, usah lah kita kacau mereka. tetapi jika membahayakan/memudaratkan, maka sudah ada keperluan untuk hapuskan mereka.

Dan kaedah nya tentu sekali bukan dengan cara membakarnya. Itu ada lah terlarang.

Saya teringatkan hadis di atas apabila seseorang bertanya apa hukum membunuh anai2 yang memakan dinding rumah. Wallahuallam.

Monday, November 21, 2011

Soal Jawab

S: Assalamuailaikum... boleh ke memakai pendinding diri dan bukannya tangkal

J: Bacaan ayat2 tertentu merupakan pendinding ataupun kubu diri kita dari gangguang jahat jin. Rasulullah juga mengamalkan bacaan sblm tidur yang ditiup ke tapak tgn kemudian disapu ke badan. Amalan pendinding adalah tidak salah dan tsabit dari sunnah. Adapun tangkal itu maka haram hukumnya.


S: benarkah bacaan Yasin pada mlm jumaat itu bidaah?


J: Tidak. tp jgn hadkan kepada yasin, surah2 lain pun boleh juga di baca. yang salah ialah jika kita mengatakan mlm jumaat hanya utk yasin, surah lain x boleh. ataupun kita kata Rasulullah hanya membaca surah Yasin pada mlm jumaat dan tidak membaca surah2 lain.


Rasulullah membaca yasin, alwaqiah dan almulk pada setiap hari.


S: ......apakah relevan nya ulama mengharamkan tangkal sedangkan ia tidak memudaratkan, bahkan ada kebaikan......


J: bukan ulama yg haramkan, mmg Allah yg haramkan. banyak hadis yang menunjukkan keharamannya, tp utk kali ini cukup la sy menyebutkan hanya 1 sebab.

iaitu perbuatan tangkal itu menyerupai amalan dalam agama lain. sebab itu ia diharamkan.

tentu anda pernah tgk penganut hindu mengikat tali di leher anak mereka (dan d tangan juga). maka kalau kita juga mengikat anak kita maka kita telah menyerupai amalan mereka. Hadis Rasulullah menerangkan, jika kita menyerupai sst kaum, maka kita adalah termasuk kaum itu juga.


Wallahuallam..

Monday, November 14, 2011

Kisah Si Pembuat Roti

Diriwayatkan dari Abu Burdah, ia bercerita, "Menjelang wafatnya Abu Musa berpesan, 'Wahai anakku, ingatlah tentang kisah si pemilik roti'.

Dikisahkan ada seorang laki-­laki yang beribadah dalam padepokannya selama 70 tahun, tidak pernah turun (beranjak), kecuali satu hari saja. Ketika itu ada setan yang datang menyerupai seorang perempuan. Kemudian, ahli ibadah ini hidup bersama perempuan tersebut selama 7 hari 7 malam.

Setelah itu terbukalah tabirnya, dia pun keluar dan ber­taubat. Setiap kali dia melangkahkan kaki untuk melakukan sesuatu, ia selalu shalat dan bersujud.

Suatu malam ia berlindung ke sebuah toko, di sana terdapat 12 orang miskin. Karena merasa sangat lelah, ,akhirnya ber­istirahat di sela-sela antara dua orang lelaki miskin.

Tiba-tiba seorang rahib datang, dia diutus mendatangi orang-orang miskin ini setiap malam dengan membawa roti yang banyak, lalu memberikannya ke setiap orang di antara mereka itu satu roti besar. Rahib itu melewati laki-laki yang bertaubat tersebut, mengira bahwasanya dia juga orang miskin. Akhirnya dia pun memberinya satu roti besar pula.

Ada satu orang miskin yang belum kebagian roti, lalu bertanya kepada rahib, 'Mengapa Anda tidak memberi aku roti?' Rahib yang membagikan roti itu menjawab, 'Sungguh malam ini aku tidak memberimu sesuatu apa pun'.

Laki-laki yang bertaubat itu memperhatikan roti yang dipe­gangnya, lalu memberikannya kepada si miskin yang tidak kebagian dan sangat membutuhkan karena lapar dan lelah.

Keesokan harinya, laki-laki bertaubat itu meninggal ....

Kemudian, ibadahnya selama 70 tahun ditimbang dengan kemaksiatannya selama 7 malam. Ternyata lebih berat keburukan­nya yang 7 malam. Dan kebaikannya memberi sepotong roti ditimbang dengan kemaksiatannya selama 7 malam, dan lebih berat kebaikannya memberi roti.

Abu Musa berkata, 'Wahai anakku, ingat-ingatlah kisah si pemberi roti itu'."

Demikianlah, sesungguhnya sedekah itu dapat meredam­kan murka Allah. Oleh karena itu, bersegeralah untuk menginfak­kan harta kita di jalan Allah. Sadarilah bahwa dunia ini fana, tetapi segala sesualu yang kita sedekahkan akan kekal di sisi Allah Ta'ala. Suatu saat nanti, kita pasti akan memetiknya di sana, kita akan merasa puas dengan apa yang telah kita berikan. Akan tetapi, jika kita pelit, takut akan menjadi fakir dan kekurangan, lalu kita mengumpulkan harta tersebut karena tamak dan bakhil, maka kita akan menyesal dan celaka.

Monday, November 7, 2011

Kisah Nabi Isa Menghidupkan Orang Mati



Jika Nauf boleh menghidupkan kuda milik Birdlaun milik Raja Faris atas izin Allah, maka Nabi Isa boleh menghidupkan orang yang sudah mati atas izin Allah juga. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menunjukkan kebesarannya.

Tapi dasar orang kafir, walaupun Nabi Isa boleh menunjukkan mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati, mereka masih menyangkalnya.

"Sesungguhnya engkau hanya dapat menghidupkan mayat yang baru yang ada kemungkinan memang belum mati benar. Cuba kau hidupkan mayat-mayat terdahulu jika kau boleh." Ujar mereka.

Merasa ditentang kaumnya, Nabi Isa lalu berkata : "Silakan pilih mayat sekehendakmu," jawabnya.

"Cuba hidupkan Sam dan Nuh," kata mereka.
Kemudian Nabi Isa pergi ke makam Sam dan Nuh. Setelah bersembahyang di atas kuburnya, Isa berdoa kepada Allah meminta Allah menghidupkan mayat itu. Atas kekuasaan Allah kedua mayat yang sudah lama meninggal itu bangkit kembali dari kuburnya. Rambut di kepalanya sudah memutih.

Begitu melihat keduanya hidup kembali, Isa bertanya, "Mengapa rambutmu sudah memutih semacam itu,". Keduanya lalu menjawab bahawa mendengar panggilan Isa, ia mengira hari kiamat sudah tiba.

"Berapa lama kau sudah meninggal?" tanya Isa. "Empat ribu tahun, tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit matiku."

Jawabnya.Melihat mukjizat Allah, berimanlah semula orang-orang yang kafir itu.

Wednesday, November 2, 2011

Puasa Hari Arafah

(seperti edaran di email)

Hari Sabtu ini 6/11/11 bersamaan 9 Zulhijjah 1432H, kita pakat-pakat ajak anak isteri dan sahabat-sahabat seperjuangan agar menunaikan puasa sunat hari Arafat.

Puasa sunat Hari Arafat ini hanya disunatkan kepada mereka yang tidak mengerjakan Haji. Mereka yang sedang mengerjakan Haji tidak disunatkan berpuasa pada tarikh tersebut. Terdapat tegahan dari Nabi s.a.w. sebagaimana yang diceritakan oleh Abu Hurairah r.a.; “Sesungguhnya Nabi s.a.w. menegah dari berpuasa pada hari ‘Arafah bagi jamaah haji yang berada di ‘Arafah” (Riwayat Imam Abu Daud, Ahmad, Ibnu Majah dan al-Hakim).

Hari ‘Arafah ialah hari sembilan Zulhijjah. Ia adalah hari terbaik sepanjang tahun kerana Nabi s.a.w. bersabda; “Tidak ada hari yang paling banyak Allah membebaskan hambanya pada hari tersebut dari neraka dari hari ‘Arafah” (Riwayat Imam Muslim).

Adapun disunatkan berpuasa pada hari tersebut, dalilnya ialah; hadis dari Abu Qatadah r.a. yang menceritakan;
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ , فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Nabi s.a.w. ditanya tentang puasa hari ’Arafah. Baginda bersabda;
“(Puasa hari itu) dapat menghapus dosa tahun lalu dan yang akan datang” (Riwayat Imam Muslim).